Abdul Majid Anggota DPRD Kab. Lombok Barat 

Lombok Barat (CatatanNTB.com)- Kabupaten Lombok Barat memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata dengan keindahan alam yang luar biasa. Namun, masalah sampah yang terlihat di sepanjang jalan menuju objek wisata dapat menjadi ancaman serius terhadap upaya mengembangkan sektor pariwisata ini. Keberadaan sampah yang menumpuk di pinggir jalan utama tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, kesehatan, dan kenyamanan wisatawan. Untuk itu, diperlukan peran berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah (Pemkab), pemerintah desa (Pemdes), pelaku usaha pariwisata, serta masyarakat luas dalam mengatasi persoalan ini.


Masalah dan Dampak Sampah di Jalan Utama


Sampah yang berserakan di jalan menuju destinasi wisata bukan hanya mengganggu estetika, tetapi juga berpotensi mencemari lingkungan, menurunkan daya tarik wisata, dan mengurangi kepuasan pengunjung. Hal ini tentu berdampak pada citra pariwisata Lombok Barat dan pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Sebagai daerah yang berkomitmen mengembangkan sektor ini, Pemkab Lombok Barat perlu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengatasi masalah sampah secara terintegrasi.


Peran Pemdes dalam Pengelolaan Sampah


Pemerintah Desa (Pemdes) seharusnya memiliki peran aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama di jalur-jalur menuju destinasi wisata. Pemdes dapat mengambil inisiatif dengan melakukan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Melalui program bank sampah atau sistem daur ulang di tingkat desa, masyarakat dapat terlibat langsung dalam pengelolaan sampah, bahkan bisa memperoleh manfaat ekonomi dari sistem tersebut. Pemdes juga harus bekerja sama dengan Pemkab untuk meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah di desa, seperti penyediaan tempat sampah dan sistem pengangkutan yang memadai.


Saran masukan untuk Pemkab Lombok Barat


- Pengelolaan Sampah Terintegrasi: Pemkab perlu memperkuat sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pelaku usaha wisata dalam mengelola sampah. Penyediaan tempat sampah di sepanjang jalan wisata serta pengangkutan yang terjadwal adalah langkah penting. Selain itu, Pemkab bisa berkolaborasi dengan Pemdes untuk menciptakan program kebersihan di setiap desa yang dekat dengan kawasan wisata.


- Kampanye dan Edukasi Dini: Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perlu dimulai sejak usia dini. Pemkab, melalui Dinas Pendidikan dan Pemdes, dapat mengadakan program edukasi lingkungan mulai dari usia PAUD hingga sekolah menengah. Anak-anak sejak dini perlu diperkenalkan dengan konsep membuang sampah pada tempatnya, pentingnya daur ulang, serta dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Dengan menanamkan kesadaran ini sejak kecil, generasi mendatang akan lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan.


- Peran Pelaku Usaha Wisata: Pemkab dan Pemdes perlu mendorong pelaku usaha wisata untuk ikut menjaga kebersihan di sekitar lokasi mereka. Pengelola hotel, restoran, dan destinasi wisata harus menyediakan tempat sampah dan mengedukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan. Pelaku usaha wisata juga bisa terlibat dalam kampanye kebersihan atau bekerja sama dengan pemerintah desa dalam pengelolaan sampah di wilayah mereka.


- Penegakan Regulasi Kebersihan: Pemkab Lombok Barat harus memperketat regulasi terkait kebersihan lingkungan dan memberikan sanksi tegas kepada mereka yang melanggar aturan pembuangan sampah sembarangan. Pemdes juga berperan penting dalam melakukan pengawasan di tingkat desa, memastikan warganya tidak membuang sampah sembarangan.


- Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas: Pemdes bersama masyarakat bisa menginisiasi program pengelolaan sampah berbasis komunitas, seperti bank sampah, yang tidak hanya membantu membersihkan lingkungan tetapi juga memberikan nilai ekonomi. Dengan program ini, masyarakat akan lebih termotivasi untuk menjaga kebersihan, karena ada manfaat langsung yang dapat mereka peroleh.


Penutup


Masalah sampah di sepanjang jalan menuju destinasi wisata di Lombok Barat memerlukan perhatian serius dari semua pihak, termasuk Pemkab, Pemdes, pelaku usaha, dan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik dan sinergi antar pihak akan menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan mendukung pariwisata berkelanjutan. Edukasi dini kepada anak-anak tentang pentingnya kebersihan juga merupakan investasi jangka panjang untuk membangun kesadaran yang kuat dalam menjaga lingkungan. Dengan langkah-langkah ini, Lombok Barat dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata yang tidak hanya indah secara alam, tetapi juga bersih dan nyaman bagi wisatawan.



Penulis: Abdul Majid (Anggota DPRD Kab. Lombok Barat)