Kegiatan Pelatihan guru dan tenaga pendidik Al-Qur'an isyarat dilaksanakan oleh BAZNAS 


Lombok Barat ( CatatanNTB.com) - Bertempat di Pesantren Al-Hasany Hamzanwadi Gelogor, Lombok Barat, NTB, sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan guru dan tenaga pendidik al-Qur'an isyarat yang dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Rabu ( 28/08). Peserta terdiri dari Guru Sekolah Luar Biasa (SLB), BAZNAS kab/kota di NTB serta turut hadir 9 teman tuli.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Pelaksana BAZNAS Provinsi NTB, Bapak Zainul Muttaqin, Lc, MH. Dalam sambutannya Bapak Zainul mengapresiasi kegiatan pelatihan ini yang dilaksanakan secara kolaborasi antara BAZNAS RI, BAZNAS NTB, LPMQ dan Komunitas Tuli. Ia menyampaikan bahwa acara ini sangat penting dalam rangka mencetak ulama-ulama dalam ilmu isyarat karena merupakan ilmu yang langka dan sering luput dari perhatian kita semua.

"BAZNAS hadir memfasilitasi rekan-rekan disabilitas sensorik rungu wicara sebagai bukti keberpihakan terhadap mereka dan program yang dilaksanakan berjalan inklusif" ucapnya 

Lebih lanjut disampaikan, Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Instruktur pelatihan tim penyusun Al-Quran Isyarat, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) yaitu Ustadz Mustofa, M.Si dan Pendiri Komunitas Qur'an Isyarat Indonesia sekaligus Ketua Rumah Quran Indonesia yaitu Ustadz Islamabad. "Kita hadirkan juga Juru Bahasa Isyarat (JBI) yaitu Ibu Lita Wahyuni, Ibu Saventyanova Yulida Putri dan Ibu Syafira Septiana Endarti", ungkapnya 


Para guru dan tenaga pendidik ikuti pelatihan 


Diakuinya, selama ini perhatian terhadap penyandang disabilitas untuk belajar Al-Quran masih kurang jika dibandingkan dengan masyarakat normal. Sehingga dengan pelatihan ini, pembelajaran Al-Quran bisa lebih masif untuk semua kalangan. 

“kegiatan ini bisa lebih masif tidak hanya di Kota Mataram tapi juga di daerah lain. Di satu tempat ada saudara kita yang sedang shalat Jumat dan memiliki kebutuhan itu dan butuh isyarat,” ungkapnya.

Diharapkan, dari kegiatan pelatihan ini dapat menghasilkan tenaga pendidik isyarat Al-Qur'an yang kompeten dan mampu menjangkau lebih banyak teman-teman tuli dalam membaca dan memahami Al-Qur'an. Ia melanjutkan. "mudah-mudahan ada tindak lanjut program yang lainnya seperti penyediaan program beasiswa untuk guru/siswa disabilitas sensorik rungu", pungkasnya (red/CN)